AUGUSTE COMTE (1789-1857)
Auguste
Comte, dilahirkan di Prancis 1798,
keluarganya beragama khatolik dan berdarah bangsawan. Ia merupakan bapak sosiologi yang
pertama-tama memberi nama pada ilmu tersebut (socius dan logos).
Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social
statistic dan social dynamic. Sebagai social statistic, sosiologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana
lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa.
Menurut
Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga
menekankan pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara berbagai
masyarakat yang berlainan. Hasil karya Comte yang terutama adalah :
- The Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society (1822);
- The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840);`
- Subjective Synthesis (1820-1903).
Hukum Tiga Tahap Auguste
Comte:
1)
pertama,
Tahap Teologis,
merupakan periode paling lama dalam sejarah manusia, dan dalam periode ini
dibagi lagi ke dalam 3 subperiode, yaitu
·
Fetisisme, yaitu bentuk pikiran yang dominan
dalam masyarakat primitif, meliputi kepercayaan bahwa semua benda memiliki
kelengkapan kekuatan hidupnya sendiri.
·
Politheisme, muncul adanya anggapan bahwa ada
kekuatan-kekuatan yang mengatur kehidupannya atau gejala alam.
·
Monotheisme, yaitu kepercayaan dewa mulai
digantikan dengan yang tunggal, dan puncaknya ditunjukkan adanya Khatolisisme.
2)
Kedua, Tahap Metafisik merupakan tahap
transisi antara tahap teologis ke tahap positif. Tahap ini ditandai oleh satu
kepercayaan akan hukum-hukum alam yang asasi yang dapat ditemukan dalam akal
budi.
3)
Ketiga,
Tahap Positif ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber
pengetahuan terakhir, tetapi sekali lagi pengetahuan itu sifatnya sementara dan
tidak mutlak, disini menunjukkan bahwa semangat positivisme yang selalu terbuka
secara terus menerus terhadap data baru yang terus mengalami pembaharuan dan
menunjukkan dinamika yang tinggi. Analisa rasional mengenai data empiris
akhirnya akan memungkinkan manusia untuk memperoleh hukum-hukum yang bersifat
uniformitas.
Comte mengatakan bahwa disetiap
tahapan tentunya akan selalu terjadi suatu konsensus yang mengarah pada
keteraturan sosial, dimana dalam konsensus itu terjadi suatu kesepakatan
pandangan dan kepercayaan bersama, dengan kata lain sutau masyarakat dikatakan
telah melampaui suatu tahap perkembangan diatas apabila seluruh anggotanya
telah melakukan hal yang sama sesuai dengan kesepakatan yang ada, ada suatu
kekuatan yang dominan yang menguasai masyarakat yang mengarahkan masyarakat
untuk melakukan konsensus demi tercapainya suatu keteraturan sosial.
Pada tahap teologis, keluarga
merupakan satuan sosial yang dominan, dalam tahap metafisik kekuatan
negara-bangsa (yang memunculkan rasa nasionalisme/ kebangsaan) menjadi suatu
organisasi yang dominan. Dalam tahap positif muncul keteraturan sosial ditandai
dengan munculnya masyarakat industri dimana yang dipentingkan disini adalah
sisi kemanusiaan. (Pada kesempatan lain Comte mengusulkan adanya Agama
Humanitas untuk menjamin terwujudnya suatu keteraturan sosial dalam masyarakat
positif ini).
0 komentar:
Posting Komentar