Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

makna multikulturalisme



MULTIKULTURALISME
      Pengertian Multikulturalisme
Multikulturalisme berasal dari kata “Multi” yang berarti plural, “cultural” yang berarti kultur atau budaya dan “isme” yang berarti paham atau aliran.
Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideology yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status social politik yang sama dalam masyarakat modern.
Multikulturalisme Menurut para ahli:
1)       Menurut S. Saptaatmaja dari buku Multiculturalisme Educations : A teacher Guide to Linking Context, Process And Content karya Hilda Hernandes, bahwa multikulturalisme adalah bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang kian kompleks dan tidak monokultur lagi.
2)      Menurut Fay, Jary dan Watson, multikulturalisme adalah ideology yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individu maupun kelompok.
3)      Menurut Reed multikulturalisme digambarkan sebagai sebuah mosaic, sehingga masyarakat dilihat sebagai sebuah kesatuan hidup manusia yang mempunyai kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut.
4)      Menurut Parsudi Suparlan akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

B.     Sejarah Multikulturalisme
Multikulturalisme bertentangan dengan monokulturalisme dan asimilasi yang telah menjadi norma dalam paradigma Negara – Negara sejak awal abad ke -19 Monokulturalisme menghendaki adanya kesatuan budaya secara normatif.
Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda degnan cara mengurangi perbedaan – perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru. Multikulturalisme mulai dijadikan kebijakan resmi dinegera berbahasa inggris, yang dimulai di kanada pada tahun 1971. Kebijakan ini kemudian diadopsi oleh sebagian besar anggota Uni Eropa, sebagai kebijakan resmi, dan sebagai consensus social diantara elit.
Namun beberapa tahun belakangan sejumlah Negara eropa, terutama Belanda dan Denmark, mulai mengubah kebijakan mereka ke arah kebijakan monokulturalisme. Pengubahan kebijakan tersebut juga mulai menjadi subjek debat di Britama Raya dan Jerman dan beberapa Negara lainnya.
C.    Fungsi Multikulturalisme
a.       Fungsi pelestarian, diarahkan pada pengenalan dan pendalaman nilai – nilai luhur budaya masyarakat sebagai suatu bangsa yang universal.
b.      Fungsi pengembangan, diarahkan pada penambahan nilai – nilai baru yang tidak bertentangan dengan nilai – nilai universal yang berlaku dalam masyarakat dan tidak menganggu terhadap perpaduan keragaman budaya tradisional, dan berguna untuk memperkaya budaya bangsa dan memperkukuh jati diri dan kepribadian bangsa.

D.    Faktor Penghambat Multikulturalisme
1)      Rendahnya tingkat pengetahuan, pengalaman, dan jangkauan komunikasi.
2)      Kurang maksimalnya media komunikasi sebagai mediator dan karektor informasi.
3)      Meningkatnya gejala krisis kepedulian dalam masyarakat
4)      Terjadinya pro dan kontra dalam masyarakat antara masyarakat yang ingin menerima perubahan dan yang ingin menolak perubahan.


E.     Jenis – jenis Multikulturalisme
a)      Multikulturalisme Deskriptif, yaitu kenyataan social yang dikenal oleh pakar ilmu politik sebagai kenyataan pluralistic
b)      Multikulturalisme Normatif, yaitu berkaitan dengan dasar – dasar moral antara keterkaitan seseorang dalam suatu bangsa.
c)      Multikulturalisme Isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok cultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
d)      Multikulturalisme Akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomdasi – akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas.
e)      Multikultural otonomis, masyarakat plural dimana kelompok – kelompok kultural berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan.
f)       Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yaitu masyarakat plural dimana kelompok – kelompok cultural tidak terlalu fokus dengan kehidupan cultural otonom .
g)      Multikulturalisme cosmopolitan, yaitu masyarakat berusaha menghapus batas- batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat budaya tertentu.
F.     Upaya Mewujudkan Multikulturalisme
a.        Membangun kehidupan multikultural yang sehat, dengan meningkatkan toleransi dan apresiasi antar budaya serta menigkatkan pemahaman
b.      Peningkatan peran media komunikasi sebagai media sensor dan korektor terhadap penyimpanan norma sosial yang dominan.
c.       Penerapan strategi pendidikan yang berbasis budaya
d. Pengelolaan sumber daya alam dengan penerapan manajemen etika oleh berbagai organisasi, lemabaga, atau pranata yang ada dalam masyarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

siip lanjutkan

Posting Komentar